KONSEP SINDROM HELLP

Sindrom HELLP merupakan komplikasi kebidanan yang mengancam nyawa yang biasanya terjadi akibat preeklamsia.[1] Kedua kondisi ini biasanya terjadi selama fase akhir dari suatu kehamilan, atau kadang-kadang terjadi setelah melahirkan. "HELLP" merupakan singkatan dari tiga ciri utama dari sindrom ini, yakni:
Hemolisis (penghancuran sel darah merah)
Elevated Liver enzymes (Peningkatan enzim hati)
Low Platelet count(Penurunan platelet)



TANDA DAN GEJALA
HELLP biasanya dimulai pada trimester ketiga suatu kehamilan; pada kasus yang jarang pernah dilaporkan pada usia kehamilan 21 minggu. Seringkali pasien yang mengalami sindrom HELLP telah mengalami hipertensi dalam kehamilan (hipertensi gestasional), atau yang dicurigai mengalami pre-eklamsia. Hingga 8% dari keseluruhan kasus terjadi setelah melahirkan.
Perempuan yang mengalami sindrom HELLP sering terlihat tidak sakit berat."
Gejala awalnya dapat berupa:
Pada 90% kasus, baik nyeri ulu hati didefinisikan sebagai nyeri kuadran kanan atas.(Semua wanita hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas abdomen tanpa memandang ada tidaknya tanda dan gejala pre eklampsia harus dipertimbangkan sindroma HELLP).
Pada 90% kasus, malaise.
Pada 50% kasus, mual atau muntah.
Terdapat gejala yang bertahap namun signifikan dari sakit kepala (30%), pandangan kabur, dan parestesia (kesemutan pada anggota gerak). Edema dapat terjadi namun ketiadaan edema tidak menyebabkan diagnosis sindrom HELLP dapat disingkirkan. Bila ditemukan Hipertensi arteri, kejang atau koma, dapat dicurigai penyakit ini telah berlanjut pada eklampsia.
DIC (Disseminated intravascular coagulation) juga terlihat pada 20% perempuan dengan sindrom HELLP dan pada 84% ditemukan ketika sindrom HELLP dikomplikasikan oleh gagal ginjal akut. Edema paru juga ditemukan pada 6% perempuan dengan sindrom HELLP, dan pada 44% kasus ketika sindrom HELLP dikomplikasikan oleh gagal ginjal akut.
DIAGNOSIS
Diagnosis sindroma HELLP :
1. Tanda dan gejala yang tidak khas : mual, muntah, nyeri kepala, malaise,
kelemahan. (Semuanya mirip tanda dan gejala infeksi virus).
2. Tanda dan gejala pre eklampsia : hipertensi, proteinuria, nyeri epigastrium,
edema, dan kenaikan asam urat.
3. Tanda-tanda hemolisis intravaskuler :
a. Kenaikan LDH, AST dan bilirubin indirek.
b. Penurunan haptoglobin.
c. Apusan darah tepi : fragmentasi eritrosit.
d. Peningkatan urobilinogen dalam urine.
4. Tanda kerusakan / disfungsi sel hepatosit : Kenaikan ALT, AST, LDH.
5. Trombositopenia : Trombosit 150.000/ml atau kurang.

DIAGNOSA BANDING
Diagnosa banding pre eklampsia-sindroma HELLP :
1.Trombotik angiopati
2.Kelainan konsumtif fibrinogen, misalnya :
Acute fatty liver of pregnancy
Hipovolemia berat / perdarahan berat.
Sepsis.
3.Kelainan jaringan ikat : SLE.
4.Penyakit ginjal primer.

KLASIFIKASI
Klasifikasi sindroma HELLP :
1.Klasifikasi Missisippi
Kelas I   : Trombosit 50.000/ml atau kurang; serum LDH 600.000 IU/l atau lebih; AST dan/atau ALT 40 IU/l atau lebih.
Kelas II  : Trombosit lebih 50.000 sampai 100.000/ml; serum LDH 600.000 IU/l atau lebih; AST dan/atau ALT 40 IU/l atau lebih.
Kelas III : Trombosit lebih 100.000 sampai 150.000/ml; serum LDH 600.000 IU/l atau lebih; AST dan/atau ALT 40 IU/l atau lebih.
2.Klasifikasi Tennesse
Kelas lengkap    : Trombosit kurang 100.000/ml; LDH 600.000 IU/l atau lebih; AST 70 IU/l atau lebih.
Kelas tidak lengkap : Bila ditemukan 1 atau 2 dari tanda-tanda diatas.

PENATALAKSANAAN
Satu-satunya tatalaksana yang efektif adalah dengan proses persalinan yang cepat. Protokol standar dari The University of Mississippi termasuk pemberian kortikosteroid. Dan sikap yang harus dilakukan oleh pengelola obstetri ginekologi  terhadap kehamilan pada sindroma HELLP ialah aktif yaitu kehamilan diakhiri (terminasi) tanpa memandang umur kehamilan. Persalinan dapat dilakukan pervaginam atau perabdomen.

TERAPI MEDIKAMENTOSA
1.Mengikuti terapi medikamentosa : pre eklampsia dan eklampsia.
2.Pemeriksaan laboratorium untuk trombosit dan LDH setiap 12 jam.
3.Bila trombosit kurang 50.000/ml atau adanya tanda koagulopati konsumtif maka
harus diperiksa :
- Waktu protombin
- Waktu tromboplastin parsial
- Fibrinogen.
4.Pemberian dexamethasone rescue :
a.Antepartum : diberikan double strength dexamethasone (double dose). Jika
didapatkan :
Trombosit kurang 100.000/cc ataau
Trombosit 100.000-150.000/cc dan dengan eklampsia, hipertensi berat, nyeri epigastrium, gejala fulminant maka diberikan dexamethasone 10 mg IV setiap 12 jam.
b.Postpartum : Dexamehasone diberikan 10 mg intravena setiap 12 jam 2 kali
lalu diikuti 5 mg intravena setiap 12 jam 2 kali.
c.Terapi dexamethasone dihentikan bila terjadi :
1. Perbaikan laboratorium : Trombosit lebih 100.000/ml dan penurunan LDH.
2. Perbaikan tanda dan gejala klinik pre eklampsia – eklampsia.
5. Dapat dipertimbangkan pemberian :
Transfusi trombosit bila trombosit kurang 50.000/cc.
Antioksidan.


REFERENSI
^Haram K, Svendsen E, Abildgaard U (Feb 2009). "The HELLP syndrome: clinical issues and management. A review". BMC Pregnancy Childbirth 9: 8. doi:10.1186/1471-2393-9-8. PMC 2654858. PMID 19245695.
^Weinstein L (1982). "Syndrome of hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet count: a severe consequence of hypertension in pregnancy". Am J Obstet Gynecol 142 (2): 159–67. PMID 7055180.
^abWeinstein L (Sep 2005). "It has been a great ride: the history of HELLP syndrome". Am J Obstet Gynecol 193 (3 Pt 1): 860–3. doi:10.1016/j.ajog.2005.06.058. PMID 16150288.
^abcSibai BM (Feb 1990). "The HELLP syndrome (hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelets): much ado about nothing?". Am J Obstet Gynecol 162 (2): 311–6. PMID 2309811.
^abSibai BM, Ramadan MK, Usta I, Salama M, Mercer BM, Friedman SA (October 1993). "Maternal morbidity and mortality in 442 pregnancies with hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelets (HELLP syndrome)". Am J Obstet Gynecol 169 (4): 1000–6. PMID 8238109.
^abSibai BM, Ramadan MK (Jun 1993). "Acute renal failure in pregnancies complicated by hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelets". Am J Obstet Gynecol 168 (6 Pt 1): 1682–7; discussion 1687–90. PMID 8317509.
^Martin JN, Owens MY, Keiser SD, Parrish MR, Tam Tam KB, Brewer JM, Cushman JL, May WL (2012). "Standardized Mississippi Protocol treatment of 190 patients with HELLP syndrome: slowing disease progression and preventing new major maternal morbidity". Hypertens Pregnancy 31 (1): 79–90. doi:10.3109/10641955.2010.525277. PMID 21219123.
Pedoman Pengelolaan Hipertensi dalam Kehamilan di Indonesia. Kelompok Kerja Penyusunan Himpunan Kedokteran Feto Maternal POGI. Ed. ke-2. 2005.

Comments

Popular posts from this blog

MATERI GIZI SEIMBANG UNTUK BUMIL DAN BUTEKI