GIZI SEIMBANG BAGI BAYI, ANAK DAN REMAJA

GIZI SEIMBANG BAGI BAYI, ANAK, REMAJA DAN DEWASA

A.DEFINISI GIZI SEIMBANG BAGI BAYI
Prinsip Gizi Bagi Bayi
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan Makanan tambahan/ pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil/menyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB.
Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.
Macam-MacamaMakanan Bagi Bayi
1.ASI (Air Susu Ibu)
Yang paling baik untuk bayi baru lahir adalah ASI. ASI mempunyai keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan sebagainya.
Manfaat ASI Bagi Ibu
a)Aspek kesehatan ibu : isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi uterus dan mencegah terjadi perdarahan post partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan post partum mengurangi prevalensi anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian karsinoma mammae.
b)Aspek keluarga berencana : merupakan KB alami, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Menurut penelitian, rerata jarak kehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak 11 bulan.
c)Aspek psikologis : ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya karena dapat menyusui.
Manfaat ASI Bagi Bayi
a) Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi : mengandung lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral serta vitamin.
b) Mengandung zat protektif : terdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak menimbulkan alergi.
c) Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan : sewaktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan manfaat untuk tumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut akan menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.
d) Menyebabkan pertumbuhan yang baik : bayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas.
e) Mengurangi kejadian karies dentis : insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol dan dot pada waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.
f)Mengurangi kejadian maloklusi : penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.
KOMPOSISI ASI     
Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1)Kolostrum : ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.
2)ASI transisi : ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh.
3)ASI mature : ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya.
KECUKUPAN ASI
Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari :
Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir  minggu setelah lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %.
Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan berat badan pada :
triwulan ke 1    : 150-250 gr setiap minggu.
triwulan ke 2    : 500-600 gr setiap bulan.
triwulan ke 3    : 350-450 gr setiap bulan.
triwulan ke 4    : 250-350 gr setiap bulan atau berat badan naik 2 kali lipat berat  badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan dan 3 kali lipat pada umur satu tahun.
Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.
Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan tertidur.
Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.
2.MP ASI (Makanan Pendamping ASI)
Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.
Jenis MP ASI diantaranya :
a.Buah-buahan yang dihaluskan/ dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon, pepaya , jeruk, tomat.
b.Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
c.Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/ karton/ sachet.
Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :
a.Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
b.Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
c.Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
d.Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MP ASI :
a.Perhatikan kebersihan alat makan.
b.Membuat makanan secukupnya.
c.Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.
d.Membuat variasi makanan.
e. Ajak makan bersama anggota keluarga lain.
f.Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan.
g.Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.
Cara Pengelolaan Makanan Bayi
Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh kembang diperlukan makanan pendamping ASI.
Rekomendasi pemberian makanan pada bayi :
Mulai menyusui (Dalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan.)
Menyusui eksklusif (Umur 0-6 bulan pertama.)
Berikan MP ASI Pada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan.
Teruskan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun
BERIKUT CARA PENGOLAHAN MAKANAN BAGI BAYI USIA 6 BULAN
1)Karbohidrat
Jangan terpaku pada nasi putih saja. Biasakan anak konsumsi beragam sumber karbohidarat, seperti beras merah, kentang, ubi, singkong, mi, bihun maupun jagung.
Cara memasak:
−Beras putih, ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai matang dengan air secukuppnya agar tergelatinasi sempurna (pulen).
−Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karen beras merah lebih keras.
−Jagung direbus dengan sedikit air sekitar 10 menit, kemudian diolesi mentega, garam dan gula.
−Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).
2)Protein
Bisa didapat dari daging-dagingan, ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tempe dan tahu. Pilih sumber protein yang mudah, murah, enak maupun berkualitas tinggi seperti telur.
Cara memasak:
−Telur Saat menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan karena kadar gizinya akan berkurang. Yang terbaik, telur direbus sampai matang (7-8 menit) atau masak cepat menggunakan sedikit minyak dan bisa dicampur dengan sayuran yang diiris halus.
−Ayam Cara terbaik adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis sebagai campuran cap cay, disup, digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep) atau digoreng sejenak menjadi ayam pop. Jangan lupa, buang kulit ayam karena mengandung minyak jenuh.
−Daging-dagingan protein pada daging justru harus dimasak dengan baik. Namun agar zat besi tidak terbuang, jangan masak daging terlalu lama. Sebaiknya ditim atau ditumis, karena itu potong tipis-tipis atau cincang. Berbagai olahan daging seperti bakso dan sosis, proteinnya tidak sebaik daging segar.  Selain itu juga mengandung zat aditif sehingga jangan terlalu sering dikonsumsi. Memasak bakso dan sosis sebaiknya ditumis, disup atau sebagai campuran cap cay dan bihun goreng. Jangan digoreng karena akan menambah kadar lemak yang sudah tinggi.
3)Vitamin Dan Mineral
Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Semakin hijau waran sayuran, makin banyak vitaminya. Semakin kuning, merah, atau biru warna daging buah, vitaminya semakin kaya.
Cara memasak sayur :
−Vitamin A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel, daun singkong, kangkung, kacang panjang, katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak. Jika dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama sebab vitaminnya akan habis.
−Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun singkong, katuk, melinjo, sawi, kentang, seledri, kucai, kacang panjang, kol. Tomat) larut dalam air, karena itu jika direbus atau disup, jangan terlalu lama sebab vitamin akan habis.
−Rahasia merebus sayuran, masukkan sayur saat air sudah mendidih, bubuhi garam, angkat.
−Direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan batangnya masih renyah.
−Hampir semua sayuran, khususnya bayam, harus langsung dimakan setelah dimasak. Jangan tunda lebih dari 2 jam. Selain vitaminnya rusak, dikhawatirkan ada reaksi kimia yang menyebabkan sayur tidak layak dimakan.
Cara mengolah buah:
−Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, seratnya akan hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
−Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya, seperti apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir terhadap sisa pestisida pada kulit apel, sebaiknya dikupas saja.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan Pada Bayi
Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat berhasil dengan baik adalah sebagai berikut :
1.Kerjasama ibu dan anak.
Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu makan sendiri. Makanan hendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu. Ibu yang tegang, cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk menimbulkan kesulitan makan pada anak.
2.Memulai pemberian makan sedini mungkin.
Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses metabolisme yang normal, untuk pertumbuhan, menciptakan hubungan lekat ibu dan anak, mengurangi resiko terjadinya hipoglikemia, hiperkalemi, hiperbilirubinemia dan azotemia.
3.Mengatur sendiri.
Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan akan makanan. Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan zat gizi yang diperlukan.
4.Peran ayah dan anggota keluarga lain.
5.Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.
6.Umur.
7.Berat badan.
8.Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).
9.Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
10.Kebiasaan makan (kesukaan, ketidaksukaan dan acceptability dari jenis  makanan dan toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan).
11.Gaya hidup orang tua.
12.Kemiskinan
Pengaruh Status Gizi Seimbang Bagi Bayi
Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh adalah masukan makanan (diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani dan keadaan kesehatan. Pemberian makanan yang berkualitas dan kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi dapat tumbuh normal dan sehat/ terbebas dari penyakit.
Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk pertumbuhan badan, karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau dengan menggunakan KMS. Daerah diatas garis merah dibentuk oleh pita warna kuning, hijau muda, hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita mempunyai nilai 5 % perubahan baku. Diatas kurve 100 % adalah status gizi lebih. Diatas 80 % sampai dengan batas 100 % adalah status gizi normal, yang digambarkan oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua.
B.DEFINISI GIZI SEIMBANG BAGI BALITA
Prinsip Gizi Bagi Balita
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar.
Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih).
Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.
Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.
Kecukupan gizi:
Golongan umum:
a.tahun → BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23 gram.
b.4-6 tahun → BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gram.
Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Bila mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan itu akan berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita yang bertujuan sebagai berikut:
1.Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotorik.
2.Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan yang diperlukan.
Adapun Prinsip Gizi Seimbang bagi balita :
a.Air
Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:
I         : 175 - 200 ml/kgBB/hari
II         : 150 - 175 ml/kgBB/hari
III         : 130 - 140 ml/kgBB/hari
IV     : 120 - 140 ml/kgBB/hari
b.Energi (Menurut FAO/WHO 1971)
    3 bulan         : 120 Kal/kg BB/hari
    3 - 5 bulan         : 115 Kal/kg BB/hari
    6-8 bulan         : 110 Kal/kg BB/hari
    9-11 bulan         : 105 Kal/kg BB/hari
    > 1 tahun         : 112 Kal/kg BB/hari
    1 - 3 tahun         : 101 Kal/kg BB/hari
    4 - 6 tahun         : 91 Kal/kg BB/hari
c.Protein
6 -11 bulan     : 3,5 - 2,0 g/kg BB/hari
1 - 3 tahun         : 2,5 - 2,0 g/kg BB/hari
4 - 6 tahun         : 3,0 g/kg BB/hari
d.Lemak
Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan. Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat.
e.Karbohidrat
Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.
GIZI SEIMBANG BAGI BALITA
Seorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara fisik, anak sehat dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur dan proporsional. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Sehat tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Meskipun kekurangan gizi bukan merupakan hal baik bagi balita, bukan berarti apabila seorang balita diberikan asupan gizi secara berlebih (misalnya memberikan berbagai pil vitamin) akan membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita justru akan mengalami kehilangan kemampuan untuk ’membentengi’ tubuh, sehingga mempermudah masuknya penyakit.
Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi untuk mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak berarti lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak pembentukan dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang terbentuk akan berkurang sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang seperti: daya ingat dan kapasitas belajar kurang. Pada anak usia dua sampai tiga tahun mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A.
TUJUAN GIZI BAGI BALITA
a)Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.
b)Memberikan pada ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan makanan untuk sang buah hati.
c)Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak bagi tubuh sehingga perlu dipenuhi agar tubuh menjadi sehat.
d)Menjelaskan berbagai faktor fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
e)Menyebutkan kebutuhan berbagai zat gizi terhadap perkembangan berbagai organ tubuh anak balita.
f)Menjelaskan faktor di masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
g)Menjelaskan pengaruh faktor sosioekonomi orangtua pada keadaan gizi anak balita.
h)Menjelaskan pengaruh faktor pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak balita.
i)Menyebutkan masalah perkembangan tubuh pada anak balita.
CARA MENGELOLA MAKANAN BAGI BALITA
Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak, mineral dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing, serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu.
Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan yang telah dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan dikembangkan lagi dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.
Pemberntukan pola makanan perlu diterapkan sesuai pola makanan keluarga. Peranan orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat. Seorang ibu dalam hal ini harus mengetahui, mau dan mampu menerapkan makan yang seimbang atau sehat dalam keluarga karena anak akan meniru perilaku makan dari orang tua dan orang-orang disekelilingnya dalam keluarga.
Makanan selingan tidak kalah pentingnya dengan apa yang diberikan pada jam diantara makanan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup menerima porsi makan karena anak susah makan. Namun pemberian yang berlebihan pada makanan selingan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya.
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, pizza dan lain-lain.
Fungsi makanan selingan adalah :
a.Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan selingan.
b.Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang, dan malam).
c.Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktifitas anak pada usia balita.
Ciri-ciri gizi buruk :
a.Kurus, rambut kemerahan.
b.Perut kadang-kadang buncit.
c.Wajah konfase (cekung) untuk monkey fase (keriput).
d.Cengeng.
e.Kurang respons.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN
1. Pengaruh ibu: Kurangnya   pengetahuan   ibu    dan keterampilan yang mempengaruhi gizi di bidang    memasak, konsumsi anak, keragaman bahan makanan.
2. Prasangka buruk: Anggapan   terhadap  jenis  makanan  tertentu yang bisa mempengaruhi gizi, misalnya anggapan terhadap anak kecil yang suka makan ikan bisa menyebabkan cacingan.
3. Pantangan: Pantangan terhadap makanan  tertentu yang telah menjadi kebiasaan yang mempengaruhi gizi, misal pantangan terhadap anak yang suka makan daging yang biasanya yang terjadi di daerah pedesaan.
4. Kesukaan yang berlebihan: Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu yang mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan. Misal kesukaan yang berlebihan terhadap coklat.
5. Jarak kelahiran yang terlalu cepat: Jarak antara dua kelahiran yang terlalu   rapat   yaitu kurang dari 1 tahun.
6. Sosial ekonomi: Tingkat  penghasilan   keluarga  yang mempengaruhi status gizi kurang pada balita yang dihubungkan dengan jumlah anggota keluarga.
7.Penyakit pada anak: Penyakit yang diderita pada anak yang menyebabkan terganggunya status gizi balita.
PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP BALITA
Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh. Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah tersrang penyakit, karena gizi memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh.
Beberapa penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antar lain diare, disentri, gondok, busung lapar. Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP), Defisiensi Vit. A, Defisiensi Yodium, Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan beberapa penyakit lainnya.
Gizi bukan hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi dapat juga mempengaruhi kecerdasan. Apabila gizi yang diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak akan mengalami pengaruh sehingga tidak dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi genetiknya.
Pengaruh Status Gizi Dapat Dilihat Dari Segi:
1)Tingkat Pendidikan Orang Tua.
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami  makanan dan memiliki makanan yang baik untuk anak balita.
2)Sosial Budaya
Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya, tidak boleh makan telur jika ada luka, karena akan menyebabkan terjadinya pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur merupakan sumber gizi yang tnggi kadar protein dan baik untuk penyembuhan luka.
3)Serat Makanan
Serat baik untuk kesehatan pencernaan. Anak-anak yang diberi makanan yang berserat akan baik untuk untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
4)Kemudahan Cerna
Nutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah dicerna. Persentase nutrien yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari cukup tinggi, misalnya untuk karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian beberapa faktor dapat dipengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara menyimpan, mengolah dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa lain secara bersamaan.
5)Rasa Kenyang
Selain terhadap kepuasan dan terpenuhnya rasa kenyang, pemberian makanan harus dapat pula memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis makanan mempunyai nilai rasa kenyang yang tinggi, berarti cepat memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan yang berlemak. Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur buah mempunyai nilai rendah.
6)Sumber Makanan
Tersedianya makanan sangat mempengaruhi status gizi seseorang. Semakin sulit atau jauh mendapat makanan yang mengandung gizi akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk mendapatkan makanan yang mengandung cukup gizi atau gizi yang baik.
MENU SEIMBANG BAGI BALITA
1.Karbohidrat
Seperti nasi, roti, sereal, kentang atau mie.
2.Buah dan Sayur
Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi yang berbeda.
3.Susu dan Produk Olahan Susu
Susu pertumbuhan, produk olahan susu seperti susu dan yoghurt. Pastikan balita ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dan konsumsi susunya.
4.Protein
Seperti ikan, susu, daging, telur, dan kacang-kacangan.

5.Lemak dan Gula
Seperti yang terdapat dalam minyak, santan, dan mentega, roti, dan kue juga mengandung Omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.

C.DEFINISI GIZI SEIMBANG BAGI REMAJA DAN DEWASA
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh. Growth Spurt :
1.Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun.
2.Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Seimbang Anak Remaja Dan Dewasa
a.Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi.
b.Bawaan sejak lahir (genetik).
c.Penyalahgunaan obat-obatan, kecanduan alkohol, dan rokok, hubungan seksual terlalu dini.
d.Konsumsi makanan seperti tablet Fe atau makanan mengandung zat besi (defisiensi Fe).
e.Ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran.
f.Kemampuan daya beli keluarga.
g.Pengetahuan tentang gizi.
h.Anggapan yang salah, kepala keluarga lebih diutamakan dibandingkan anak dalam pemberian makanan.
i.Pekerjaan.
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasi, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).
Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30% dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/hari.Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000mg. Selain itu,wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.
Kebutuhan Gizi Seimbang
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
a.Energi
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
b.Protein
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
c.Lemak   
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.
d.Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
e.Fe / Zat Besi
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
Pengaruh Status Gizi Terhadap Sistem Reproduksi
Beberapa pengaruh status gizi terhadap kesehatan reproduksi remaja antara lain:
1)Kebutuhan energi dan nutrisi remaja dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas, dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seseorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.
2)Remaja membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan.
3)Penambahan BB yang tidak adekuat seringkali terjadi pada remaja yang ingin kurus, menyembunyikan kehamilannya, tidak mencukupi sumber makanannya dan menggunakan obat-obatan terlarang.
4)Nutrisi mempengaruhi kematangan seksual pada gadis yang mendapat menstruasi pertama lebih dini, cenderung lebih berat dan lebih tinggi pada saat menstruasi dibandingkan dengan sebelum menstruasi pada usia yang sama.
5)Nutrisi mempengaruhi produksi somatopedin yang suatu fasilitator pertumbuhan diproduksi hati faktor hormon (growth hormon) sebagai penggerak utama kematangan seksual.


Comments

Popular posts from this blog

MATERI GIZI SEIMBANG UNTUK BUMIL DAN BUTEKI